🍀Bersyukur atau Kufur? 🍀
Bersyukur atau Kufur?
Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterimakasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan.maka selalu bersyukur jika diberi suatu nikmat Allah SWT. Tidak memandang nikmat itu banyak apa sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Allah SWT akan menambahkan kenikmatan tersebut.
Hal ini sebagai mana firman Allah SWT dalam QS Ibrahim : 7
وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَإنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَإِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya adalah : Dan (ingatlah juga), takkala tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih.”
Maka kita sebagai muslim yang patuh terhadap ajaran agama islam kita harus bersyukur dari apa yang diberikan di dunia ini oleh Allah SWT dari segala jenis rezeki yang diberinya.Rezeki memang tidak semua tentang harta yang nyata melainkan bernafas pun adalah rezeki yang lebih indah diberikan oleh Allah SWT, karena jika kita tidak dapat bernafas lagi kita tidak dapat merasakan nikmatnya lagi.
Dan ayat di bawah ini menjelaskan pula tentang bersyukur,
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah (152)
(152) تَكْفُرُونِ وَلا لِي وَاشْكُرُوا أَذْكُرْكُمْ فَاذْكُرُونِي
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian kufur terhadap (nikmat-Ku)”
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu besyukur terhadap nikmat yang Allah berikan, Kapanpun dan dimanapun kita. Segala nikmat yang Allah berikan tidak selalu bersifat material saja seperti uang, makanan, tempat tinggal, jabatan, dan lain sebagainya, akan tetapi dapat berupa hal-hal yang bersifat metafisik . Seperti kekhusyukan dan ketenangan dala beribadah, kerukunan dengan kerabat atau tetangga, diselamatkan atau dijauhkan dari segala hal yang tidak berguna juga termasuk nikmat Allah yang patut kita syukuri. Maka alangkah baiknya mengucapkan Alhamdulillah bi nimatihi Tathimmuusshoolihaat
Bahkan lebih luas dari yang disebutkan diatas bahwasanya bersyukur bukan hanya dilakukan ketika mendapatkan suatu nikmat yang datang pada waktu itu saja, akan tetapi bersyukur juga dilakukan atas segala hal sebelumnya yang telah kita dapatkan dari Allah Ta ala. Maka alangkah baiknya mengucapkan Alhamdulillah alaa kulli haallin.
Maka tanda tanda dari seorang hamba telah bersyukur adalah seperti yang dikatakan oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam kitabnya Alfath arrabaniy wa al afaydhurrahmaniy:
Bahwasanya Tanda-tanda seorang hamba telah dikatakan bersyukur adalah terdapat 2 hal pada dirinya:
Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia tenang dalam ibadah mahdahnya (solat, puasa, dll), hubungannya dengan Allah semakin dekat.
Jika dengan ilmu , harta , atau nikmat lain dapat membuat ia semakin tenang beribadah kepada Allah maka ia bisa dikatakan menjadi hamba yang bersyukur
Namun jika Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia semakin tidak tenang dalam ibadahnya, maka ia belum bisa dikatakan sebagai hamba yang bersyukur.
Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia tenang dalam bermuamalah dengan sesama manusia atau ia tenang dalam ibadah Ghairu Mahdahnya.
Jika dengan ilmu , harta , atau nikmat lain dapat membuat ia semakin baik dalam bermuamalah, semakin baik hubungannya dengan manusia, maka ia bisa dikatakan menjadi hamba yang bersyukur
Namun jika Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan muamalahnya semakin buruk, hubungannya dengan sesama manusia semakin memburuk maka ia belum bisa dikatakan sebagai hamba yang bersyukur.
Maka berlatihlah untuk bersyukur mulai dari nikmat sekecil apapun.
Adapun kufur merupakan lawan kata dari Syukur, kufur memilki makna yang bersebrangan dengan kata Syukur.
Kufur nikmat memiliki makna menutupi, tidak mengakui adanya nikmat yang diberikan oleh Allah atau tidak mengakui bahwa Allah lah pemberi nikmat tersebut yang merupakan satu-satunya zat yang Maha Pemberi Segala Nikmat.
Hal ini disebut dalam firman Allah SWT dalam QS Az Zumar
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَي لِعِبَادِهِ الكُفْرُ وَإِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا وَازِرَةٌ أُخْرَي
Artinya : JIka kamu kafir, sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi hambanya dan jika kamu bersykur, niscaya dia meridhoi bagimu kesyukuranmu itu, dan seeorang yang berdosa tidak akanmemikul dosa orang lain
Lalu apa yang telah kita lakukan terhadap nikmat yang Allah berikan Bersyukur atau Kufur ?
Baiq Dini Najia DDzurrahmaDDzurrahmi
Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterimakasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan.maka selalu bersyukur jika diberi suatu nikmat Allah SWT. Tidak memandang nikmat itu banyak apa sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Allah SWT akan menambahkan kenikmatan tersebut.
Hal ini sebagai mana firman Allah SWT dalam QS Ibrahim : 7
وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَإنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَإِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya adalah : Dan (ingatlah juga), takkala tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih.”
Maka kita sebagai muslim yang patuh terhadap ajaran agama islam kita harus bersyukur dari apa yang diberikan di dunia ini oleh Allah SWT dari segala jenis rezeki yang diberinya.Rezeki memang tidak semua tentang harta yang nyata melainkan bernafas pun adalah rezeki yang lebih indah diberikan oleh Allah SWT, karena jika kita tidak dapat bernafas lagi kita tidak dapat merasakan nikmatnya lagi.
Dan ayat di bawah ini menjelaskan pula tentang bersyukur,
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah (152)
(152) تَكْفُرُونِ وَلا لِي وَاشْكُرُوا أَذْكُرْكُمْ فَاذْكُرُونِي
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian kufur terhadap (nikmat-Ku)”
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu besyukur terhadap nikmat yang Allah berikan, Kapanpun dan dimanapun kita. Segala nikmat yang Allah berikan tidak selalu bersifat material saja seperti uang, makanan, tempat tinggal, jabatan, dan lain sebagainya, akan tetapi dapat berupa hal-hal yang bersifat metafisik . Seperti kekhusyukan dan ketenangan dala beribadah, kerukunan dengan kerabat atau tetangga, diselamatkan atau dijauhkan dari segala hal yang tidak berguna juga termasuk nikmat Allah yang patut kita syukuri. Maka alangkah baiknya mengucapkan Alhamdulillah bi nimatihi Tathimmuusshoolihaat
Bahkan lebih luas dari yang disebutkan diatas bahwasanya bersyukur bukan hanya dilakukan ketika mendapatkan suatu nikmat yang datang pada waktu itu saja, akan tetapi bersyukur juga dilakukan atas segala hal sebelumnya yang telah kita dapatkan dari Allah Ta ala. Maka alangkah baiknya mengucapkan Alhamdulillah alaa kulli haallin.
Maka tanda tanda dari seorang hamba telah bersyukur adalah seperti yang dikatakan oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam kitabnya Alfath arrabaniy wa al afaydhurrahmaniy:
Bahwasanya Tanda-tanda seorang hamba telah dikatakan bersyukur adalah terdapat 2 hal pada dirinya:
Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia tenang dalam ibadah mahdahnya (solat, puasa, dll), hubungannya dengan Allah semakin dekat.
Jika dengan ilmu , harta , atau nikmat lain dapat membuat ia semakin tenang beribadah kepada Allah maka ia bisa dikatakan menjadi hamba yang bersyukur
Namun jika Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia semakin tidak tenang dalam ibadahnya, maka ia belum bisa dikatakan sebagai hamba yang bersyukur.
Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan ia tenang dalam bermuamalah dengan sesama manusia atau ia tenang dalam ibadah Ghairu Mahdahnya.
Jika dengan ilmu , harta , atau nikmat lain dapat membuat ia semakin baik dalam bermuamalah, semakin baik hubungannya dengan manusia, maka ia bisa dikatakan menjadi hamba yang bersyukur
Namun jika Dengan nikmat yang telah diberikan menjadikan muamalahnya semakin buruk, hubungannya dengan sesama manusia semakin memburuk maka ia belum bisa dikatakan sebagai hamba yang bersyukur.
Maka berlatihlah untuk bersyukur mulai dari nikmat sekecil apapun.
Adapun kufur merupakan lawan kata dari Syukur, kufur memilki makna yang bersebrangan dengan kata Syukur.
Kufur nikmat memiliki makna menutupi, tidak mengakui adanya nikmat yang diberikan oleh Allah atau tidak mengakui bahwa Allah lah pemberi nikmat tersebut yang merupakan satu-satunya zat yang Maha Pemberi Segala Nikmat.
Hal ini disebut dalam firman Allah SWT dalam QS Az Zumar
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَي لِعِبَادِهِ الكُفْرُ وَإِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا وَازِرَةٌ أُخْرَي
Artinya : JIka kamu kafir, sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhoi kekafiran bagi hambanya dan jika kamu bersykur, niscaya dia meridhoi bagimu kesyukuranmu itu, dan seeorang yang berdosa tidak akanmemikul dosa orang lain
Lalu apa yang telah kita lakukan terhadap nikmat yang Allah berikan Bersyukur atau Kufur ?
Baiq Dini Najia DDzurrahmaDDzurrahmi
Komentar
Posting Komentar
mohon agar tetap memperhatikan adab dan etika dalam berkomentar. terimakasih