Istiqomah Menggapai Lailatul Qodr Ditengah Pandemi
Istiqomah Menggapai Lailatul qodr Ditengah Pandemi
Alhamdulillahirobbil alamin wassolatu wassalamu ala
sayyidina Muhammadin amma ba’ad.
Ada banyak alasan
orang untuk bersemangat dalam meyambut datangnya bulan Ramadhan. Selain karna
ia merupakan kewajiban bagi kita umat islam, semnagat menikmati ramadhan ini
didalamnya penuh dengan keberkahan, penuh dengan pengampunan, pintu syurga
dibuka, pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu. Dan ada keistimewaan
yang lain yang tidak didapatkan oleh umat-umat terdahulu yakni malam lailatul
qadr.karna ia hanya terdapat dibulan Ramadhan.
Nah, ini yang akan kita bahas
teman-teman semua. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, bisa mendapatkan
pahala yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan yang jika diakumulasikan dengan
83 tahun.
Keutamaannya sangat
besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur’an Al-Karim, yang
membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan
mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Umat Islam yang mengikuti sunnah
Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkan
anak-anak panah untuk memperingati malam ini, akan tetapi mereka berloma-lomba
untuk bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari
Allah.
1.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Cukuplah untuk
mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya
malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman.
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar/97 : 1-5]
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan/44 : 3-6]
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar/97 : 1-5]
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan/44 : 3-6]
Waktunya
Diriwayatkan dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal
malam 21,23,25,27,29 dan akhir malam bulan Ramadhan. [1] Imam Syafi’i berkata :
“Menurut pemahamanku. wallahu ‘alam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau : “Apakah kami
mencarinya di malam ini?”, beliau menjawab : “Carilah di malam tersebut” [2]
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada malam
terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia
berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari
terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda.
“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan”
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata) : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya”
“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan”
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata) : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya”
Jadi, dapat kita
simpulkan bahwa Jika seorang muslim mencari malam lailatul Qadar carilah pada
malam ganjil sepuluh hari terakhir : 21, 23,25,27 dan 29. Kalau lemah dan tidak
mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh
hari terakhir yaitu 25,27 dan 29. Wallahu ‘alam
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Barang siapa
berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap
pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
Disunnahkan untuk
memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah
Radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata : “Aku bertanya, “Ya Rasulullah ! Apa
pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus
aku ucapkan ?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah :“Ya Allah Engkau Maha Pengampun
dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku”
Saudaraku -semoga
Allah memberkahi dan memberi taufiq kepada kita untuk mentaati-Nya. kita telah
mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka
bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir,
menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada isterimu
dan keluargamu untuk itu, perbanyaklah perbuatan ketaatan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma. “Adalah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila masuk pada sepuluh hari
(terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencanngkan kainnya menghidupkan malamnya
dan membangunkan keluarganya”
Juga dari Aisyah,
(dia berkata) “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir)
yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya”
Semoga kita semua
yang mendengar dan membaca ini, bisa mendapati kemuliaan dari lailatul qodr
ini. Aamiin
Oleh Ustad Alimin
Samawa, S.Pd
Pada KRS Alkahfi, 6 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar
mohon agar tetap memperhatikan adab dan etika dalam berkomentar. terimakasih